Rektor UIT, Dr.Abdul Rahman, S.Pt, SE, MM menerima kunjungan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) Pemda Kota Bontang, di ruangan rapat Rektor lantai 2, Jl. Rappocini Raya Makassar, Selasa, 25 Oktober 2022.
Rektor UIT menerima kunjungan ini didampingi, Wakil Rektor 1. Drs.Hanafi A Kadir, SKM, M.Kes, Wakil Rektor 2. Dr.Arjang, ST, MT, MM, Ketua Yayasan UIT, Aminuddin, SH, MH, Ketua LPPM Nismawati, S.Si, M.Kes, Dr.Andi Azhar Aljurida, S.IP, M.Adm.KP, Dekan FKM, Marhtyni, SKM, M.Kes, Ruslimin, S.Sos, M.Si, Dr.Andi Risma Jaya, S.IP, M.Adm.KP, Muh.Alias, SS, M.Hum, Ka.Humas, Beddu Lahi, S.Sos, M.Si.
Sedangkan dari Pemda Bontang, Kadis PPKB dr. Bahauddin, MM, Hernawati, S.ST, M.Pd, Saaluddin, Andik Dwi Rianto, Sitti Slamet Mulyati, Yuti Nurhayati.
Ketua YIT, Aminuddin, SH, MH mengatakan saya ucapkan selamat datang di Makassar khususnya Universitas Indonesia Timur, dan ucapkan banyak terima kasih kepada Pemerintah Kota Bontang, atas terjalinnya kerjasama ini, karena bagaimana pun juga memang sudah arahan dari Pemerintah, adanya terjalinnya dengan kampus merdeka itu, di minta memang Universitas lembaga-lembaga pendidikan itu terjun membantu Pemerintah, begitupun juga pemerintah saling membantu ke Universitas dalam pengembangannya, dan Alhamdulillah pak Walikota Bontang merespon kegiatan kemarin sehingga ini lanjutan dari pertemuan kita di Bontang sekitar 3 bulan yang lalu, “kata Aminuddin.
Menurut Ketua Yayasan, banyak bisa kita kerjasamakan bukan cuma soal Stunting, karena kami sebenarnya juga punya beberapa potensi yang lain, untuk bisa dikerjasamakan, “Ungkapnya.
Rektor UIT, Dr.Abdul Rahman, S.Pt, SE, MM mengatakan menyampaikan selamat datang di kampus Universitas Indonesia Timur, berkaitan dengan kerjasama ini, setelah kami melakukan kunjungan ke Kota Bontang, ada beberapa mungkin yang menjadi acuan terhadap kerjasama yang awalnya kita sepakati bersama melalui MoU saya dengan bapak Walikota. Oleh karena itu, mungkin hal ini adalah bentuk implementasi. Apa yang dikaitkan MoU-MoU yang menjadi prioritas adalah berkaitan dengan Stunting, para tim yang akan melakukan kajian-kajian itu yang berkaitan seperti yang disampaikan ketua yayasan ada beberapa hal yang menjadi prioritas utama mengenai kegiatan daripada MoU ini, ” Ucapnya.
Rektor UIT, Dr.Abdul Rahman, S.Pt, SE, MM menyampaikan terima kasih atas kedatangan bapak ibu ke sini, sehingga mudah-mudahan MoU ini bisa berjalan sesuai dengan harapan kita bersama, sehingga progres-progres ataupun mungkin nanti ada proses kegiatan nantinya teman-teman yang akan melakukan baik bentuknya pelaporan seminar sampai kepada penyusunan administrasi yang diharapkan oleh Pemeritah Kota Bontang, ” Ucapnya.
Sementara itu, Kadis PPKB Bontang, dr. Bahauddin, MM mengatakan salah satu tugas kami yang di kasih negara ke kami adalah masalah Stunting memang.
Jadi sampai sekarang kita Fluktuatif angka Stunting di Bontang 19% sama 20 %, tapi dari segi data dari Provinsi 22 % jadi kita masih dibawah dari Provinsi, kalau secara nasional sekarang 24 %,” Ungkapnya.
Menurutnya, Jadi sementara ditargetkan pak Jokowi sebelum Pamdemi ditargetkan 14% saya tidak tau ini dengan pamdemi dua tahun ini, hampir semua daerah mungkin mustahal. Tapi tentu kita berupaya, salah satu upaya kita adalah bagaimana kita bapak Walikota Bontang kemarin kasih arahan kita untuk kerjasama UIT, kira-kira apa-apa yang paling dominan menjadi penyebab Angka Stunting di Bontang itu, karena di Bontang itu karakteristik penduduknya bermacan-macam, jadi di sana itu banyak pasangan-pasangan muda memang yang jarang masak di rumah, itu bapak kalau ke sana lihat itu, menjelang magrib itu kafe-kafe sudah penuh pinggir jalan. Jadi ada satu pantai di atas laut itu, “ucapnya.
Kemudian kita ada beberapa perkawinan anak, ada beberapa tempat, makanya Tanjung Laut sebagai Pilot Project untuk Zero perkawinan anak, jadi 19 tahun kebawah tidak bisa menikah, ini saya masih godok konsepnya seperti apa, “kata Bahauddin.
Jadi khusus Stunting tentu dalam hal ini kami mohon bantuan dari pak Rektor dengan jajarannya untuk membantu kami kira-kira faktor dominan apa kira-kira yang menyebabkan angka Stunting di Bontang, dengan data kita bisa bagaimana penanganan Stunting secara massif ya. Sehingga mudah-mudahan 2 tahun ini kita bisa turun menjadi 14 % kalau bisa dibawahnya, angkah kita sekarang 19, 65 anggap lah 20%, Jadi dalam 2 tahun ini bisa kita turun tiga setengah-tiga setengah, jadi 2 tahun itu bisa turun 7 %. Berangkat dari itu mudah-mudahan nanti kajian dari UIT ini bisa membantu kami untuk melakukan pelayanan terkait dengan stunting, “kata Bahauddin.
Hernawatj, S.ST, M.Pd mengatakan sebagai gambaran saja bahwa kami dari Tim Dinas PPKB dari Dikti disini menghadiri pertemuan awal tentang Seminar Proposal. Jadi kami mau melihat sejauh mana, karena terus terang kami juga tidak terlalu paham apa yang akan dilaksanakan bapak ibu sehubungan dengan kajian kita tentang Perubahan Prilaku, kebetulan prilaku ini ada di SK TTS khususnya Stunting memang ada Dinas PPKB tapi secara keseluruhan kita ada beberapa OPD, karena OPD juga terlibat langsung sudah kita undang, tapi namanya saat-saat ini masing-masing punya kegiatan, tapi Insya Allah akan hadir pada saat seminar hasil yang disampaikan Tim dari UIT. Untuk yang saat ini apakah awal ini kita akan melihat dulu tentang pensyaratan-pensyaratan yang ada baik itu MoU nya, baik Drafnya, baik itu Rancangan lainnya, ” Ucapnya.
(Humas UIT/ Beddu Lahi)