adminKolaborasi Prodi Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Timur (FKM – UIT) Makassar dengan Prodi Pendidikan Biologi Universitas Patompo menggelar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Pondok Pesantren Addaraen Alauddin Makassar, Rabu 8 Februari 2023.
Kegiatan PKM tersebut mengusung tema “Perangi Perundungan di Sekolah untuk Ciptakan Sekolah Aman dan Nyaman”.
Agenda kegiatan PKM ini dilakukan secara tatap muka dengan guru dan siswa SMP/SMA Pondok Pesanteren Addaraen Alauddin Makassar.
Nara sumber Dr. Rahmat Saleh, S.Pd., M.Pd pengabdi prodi D3 Anakes menyajikan materi tentang “Kenali Perundungan Sejak Dini” yang merupakan tindakan atau perilaku yang memiliki dampak buruk bagi perkembangan mental seseorang dan harus ada upaya yang konsisten dan efektif dilakukan disatuan pendidikan, ” ujarnya.
Dr. Filawati, S.S., M.Pd dosen ATLM UIT mengatakan ekosistem sekolah yang baik dan terjangkau dapat mendorong siswa mencapai potensi terbaiknya, sekolah harus menjadi tempat yang aman, nyaman dan menyenangkan bagi siswa untuk belajar, menciptakan iklim kelas yang kondusif agar terjadi interaksi antar siswa, mereka dapat bergaul dan berteman serta saling menghargai perbedaan satu sama lain agar tidak terjadi kesenjangan di sekolah, ” ucap Filawati
Hal senada disampaikan Dr.Andriani, M.Kes pemateri dari Universitas Patompo bahwa perkembangan bullying semakin marak beberapa tahun terakhir ini sehingga diperlukan edukasi dan sosialisasi tentang bahaya perundungan baik bentuk dan dampaknya harus mendapatkan perhatian penuh dari sekolah, orang tua, dan masyarakat, ucapnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah Pondok Pesantern Addaraen, Wahyullah sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan edukasi dan sosialisasi mengenai perundungan bagi peserta didik, para siswa sangat antusias mengikuti kegiatan ini, ia berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut dengan tema yang berbeda, kami berkomitmen untuk mewujudkan sekolah ini aman dan nyaman bagi siswa Addaraen, ” harap Wahyullah. (Beddu Lahi, Rahmat Saleh/red)